Selasa, 01 November 2011

CONTOH TUGAS OBSERVASI PEMAHAMAN INDIVIDU NON TEST 1

Posted by Rhasif 09.09, under | No comments

IDENTITAS KLIEN :


Nama : Shunita Laxmi Dewi
Sekolah : SMA Negeri 1 Cepiring
Kelas : X-6
TTL : Kendal , 24 April 1994
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Anak ke : 2 dari 3 bersaudara
Alamat : Desa Dawungsari RT : 01 , RW : 01 ,Kecamatan Pegandon, Kabupaten Kendal
HASIL TEKNIK WAWANCARA

Nama : Shunita Laxmi Dewi
Alamat : Desa Dawungsari RT:01, RW:01, Kecamatan Pegandon, Kabupaten Kendal
TTL : Kendal , 24 April 1994
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Sekolah : SMA Negeri 1 Cepiring
Kendal : X-6

Shunita merupakan anak yang pemalu, Dia sulit bergaul dengan temannya. Dia juga sering menyendiri di dalam kelas. Hubungan dengan keluarganya juga kurang baik, terutama dengan orang tuanya, karena berdasarkan observasi yang saya lakukan, Shunita sering tidak masuk sekolah dikarenakan dia sering tidak di beri uang saku oleh orang tuanya dan sering sakit-sakitan. Selain itu orang tuanya juga kurang memperhatikannya.












BIOGRAFI

Shunita lahir di Kendal pada tanggal 24 April 1994, dia anak ke dua dari tiga bersaudara, dari pasangan Bambang Ismuni dan Urifah,dia mempunyai kakak yang sudah menikah dan seorang adik yang masih SMP, dia bertempat tinggal di desa Dawungsari RT.01 RW.01, Kecamatan Pegandon, Kabupaten Kendal. Pekerjaan ayahnya adalah wiraswasta dan ibunya seorang guru di SD Negeri 2 Gondang.























HASIL OBSERVASI

Observasi dilakukan pada hari senin tanggal 3 Mei 2010, bertempat di SMA Negeri 1 Cepiring, sekitar jam 09.15 terlihat Shunita sedang istirahat tetapi dia hanya di dalam kelas dan tidak ikut teman-temannya ke kantin, karena dia tidak di beri uang saku oleh orang tuanya, sehingga dia tidak bisa membeli jajan. Karena Sunita terlihat sendiri di dalam kelas, maka sesaat kemudian ada seorang guru BK yang sedang berkeliling mengontrol tiap-tiap kelas, menghampiri Sunita. Lalu, guru BK bertanya kepada Sunita mengapa dia tidak keluar kelas saat istirahat, ternyata Sunita tidak memiliki uang saku. Lalu terlihat guru BK memberi uang saku kepada Sunita. Pada istirahat kedua, ttepatnya pukul 11.45 terlihat Sunita keluar kelas menuju kantin.




















PEMERIKSAAN FISIK DAN KESEHATAN

KEADAAN JASMANI :
Tinggi badan : 158 cm
Berat badan : 45 kg
Telinga : Normal
Mata : Normal
Gigi : Baik

KEADAAN KESEHATAN :
Seperti yang sudah observasi ternyata Shunita ternyata dia mempunyai penyakit dalam yaitu penyakit paru - paru .



















GAMBARAN KASUS

Menurut hasil observasi sebenarnya klien tergolong siswa yang pintar, buktinya dalam beberapa mapel dia mendapatkan nilai yang baik. Yang menjadi masalah dia pintar tetapi jarang masuk sekolah, menurut absensi yang saya dapatkan dalam bulan ini saja dia 7 kali tidak masuk sekolah, 4 kali sakit dan 3 kali tanpa keterangan. Dia jarang berangkat dikarenakan sakit-sakitan, disamping itu dia juga memiliki masalah dengan keluarganya. Klien sering tidak diberi uang saku oleh orang tuanya. Padahal, seperti yang kita ketahui uang saku dapat memacu semangat untuk berangkat sekolah .




















DIAGNOSIS


• SLD sering tidak masuk sekolah tanpa keterangan.
• SLD memiliki masalah dengan orang tuanya,yang kurang memperhatikannya.dia juga sering tidak di beri uang saku,saat mau berangkat sekolah.
• Orang tua kurang mensuport SLD,sehingga SLD malas untuk sekolah dan belajar






















PROGNOSIS

• Dari diri si SND, dia harus bisa merubah dirinya agar bisa lebih baik.
• Keluarga lebih memperhatikan SND,terutama orang tua.
• Pihak sekolah lebih memperketat dalam mengawasi siswa-siswanya agar tidak membolos dengan cara memberi sangsi yang tegas, agar siswa menaatinya.
• Untuk masalah SLD guru BK sebaiknya melakukan home visit untuk bertemu dengan orang tuanya agar mengetahui masalah yang sebenarnya.

CONTOH TUGAS OBSERVASI

Posted by Rhasif 09.05, under | No comments

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
praktik pemahaman individu non test I

Dosen Pengampu : Agung Prasetyo, S.Psi,M.Pd.

Tema : Cara belajar anak kos berbeda-beda.
Tujuan : Untuk mengetahui bagaimana caranya belajar anak kos.
Alat observasi : kamera HP
Objek observasi : anak-anak kos Surya
Tenpat : jl.Rejomulyo 2. no.7
Waktu : Senin,pukul 20.00 wib
Selasa,pukul 19.00

Hasil Observasi :
Berdasarkan observasi yang saya lakukan anak-anak kos surya
biasanya belajar sambil mendengarkan musik, selain itu mereka belajar sambil menonton televisi, dan ketika mereka mengerjakan tugas mereka mengerjakan bersama-sama dan saling membantu satu sama lain. Di kos surya saat mereka belajar maupun mengerjakan tugas kekompakan mereka tetap ada, hubungan mereka sudah seperti keluarga sehingga suasana belajarpun tidak membosankan.


Anak-anak kos surya sedang belajar sambul mendengarkan musik

Walaupun mereka hanya balajar saat mau ujian, tapi ketika ada tugas di kerjakan tepat pada waktunya, sehingga tugas mereka tidak menumouk. Bermacam-macam cara belajar yang mereka lakukan supaya apa yang mereka pelajari mudah di pahami seperti : mereka bangun tengah malam hanya untuk belajar, ada yang dengan menggunakan headsed dan ada juga yang sambil melihat televisi.


Ini salah satu contoh belajar sambil menonton televisi

Mereka belajar sambil mendengarkan headsed

Anak yang sedang mengerjakan tugas

Jadi setiap ank kos memiliki cara belajar sendiri-sendiri ada anak yang hanya belajar pada dini hari, ada anak yang belajar sambil mendengarkan musik dan ada juga yang sanbil menonton televisi.

Kesimpulan
Jadi cara belajar setiap anak itu beda satu sama lain.

TERIMAKASIH

Cara Mengenal Bakat Di Bidang Akademis

Posted by Rhasif 09.03, under | No comments

Bakat seseorang dimiliki sejak ia dilahirkan. Bakat tersebut meliputi bakat kemampuan lainnya, seperti seni dan olah raga.
Bakat dapat menjadi kemampuan nyata jika dikembangkan dengan baik. Untuk mengembangkan bakat dengan baik diperlukan dengan baik. Untuk mengembangkan bakat dengan baik diperlukan sifat—sifat, dan minat yang dimiliki seseorang dapatberbeda antara satu orang denganorang lain. Perbedaan ini menyebabkan cita-cita yang berbeda pula.
A. Pengertian bakat
Bakat adalah kemampuan yang dibawa sejak lahir. Kemampuan itu jika diberi kesempatan untung berkembang melalui belajar, akan menjadi kecakapan yang nyata. Sementara itu, apabila tidak dikembangkan melalui belajar, kemampuan tersebut tidak akan menjadi kecakapan nyata. Bakat yang tidak dikembangkan disebutkan bakatyang terpendam.
B. Cara mengenal bakat di bidang akademis
Bakat akademis adalah kemampuan yang dimiliki seseorang dalam bidang mata pelajaran. Seseorang dapat mengetahui bakatnya dalam bidang akademis dengan melihat nilai rapor pengalaman yang dimiliki.
Untuk melihat bakat akademis yang anda miliki, anda dapat merinci nilai rapor yang anda miliki sejak SD sampai sekarang. Dari nilai-nilai rapor tersebut anda akan melihat kecenderungan bakat akademis anda.
A. Cara mengenal bakat pada kemampuan yang lain.
Selain bakat akademis, seseorang juga memiliki bakat kemampuan yang lain, seperti kemampuan dalam bidang olah raga, kemampuan dalam bidang kesenian, dan keterampilan. Kemampuan ini dapat dilihat melalui prestasi padakegiatan tersebut.
B. Cara mengembangkan bakat
Bakat akan menjadi kecakapan yang nyata jika dikembangkan melalui belajar. Proses pengembangan bakat membutuhkan biaya, sarana dan dorongan dari orang lain.
C. Cara mengenal sifat-sifat yang menunjang pengembangan bakat
Sifat yang dimiliki seseorang akan mempengaruhi perkembangan bakat sifat seseorang dapat di ketahui melalui jenis kegiatan yang dilakukan dan hasil yang dicapai. Tiap orang memiliki sifat yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Ada orang yang cepat mendapatkan teman, ada pula yang tidak. Ada orang yang lebih senang bekerja sendiri. Ada pula orang yang senang bekerja kelompok.
Daftar pustaka
Mulyatiningsih. Rudi. 2004. Bimbingan Pribadi Sosial Belajar dan Karir. Jakarta :Grasindo

CONTOH SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Posted by Rhasif 09.00, under | No comments

Sub Tugas Perkembangan No. 9
Mencapai Kematangan dalam pilihan karir

NAMA SEKOLAH : SMA NEGERI 1 SEMARANG
KELAS : XII IPA 1

A. Topik Permasalahan : cara mengenal bakat dibidang akademis
B. Bidang Bimbingan : Bimbingan karir
C. Jenis Layanan : Informasi,
D. Fungsi Layanan : Pemahaman
E. Tujuan Layanan dan Hasil :
a. Tujuan Layanan :
- Siswa mampu memahami dan mengetahui cara mencari kerja sesuai bakat dan kepribadiannya
- Siswa dapat memilih dan mencari kerja sesuai dengan bakat dan kepribadiannya.
b. Hasil yang Ingin Dicapai
Siswa mampu memahami dan mengetahui cara mencari kerja sesuai bakat dan
- kepribadiannnya
- Siswa dapat memilih dan mencari kerja sesuai dengan bakat dan kepribadiannya..
A. Tugas Perkembangan :
a. Mengenal jenis-jenis dan karakeristik studi lanjutan SMP dan pekerjaan.
b. Memiliki motivasi untuk mempersiapkan diri dengan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan studi lanjutan atau pekerjaan yang diminatinya.
c. Mengidentifikasi ragam alternative studi lanjut atau pekerjaan yang mengandung relevansi dengan kemampuan dan minatnya. .
B. Sasaran Layanan : Siswa kelas XII IPA 1
C. Uraian dan Materi Kegiatan :
a. Uraian Kegiatan


Tahap
Kegiatan Waktu
Guru Siswa
1. Pendahulan a. Memberi salam
b. Memperkenalkan diri
c. Mengabsen siswa
d. Apersepsi (memberi kesempatan siswa mengungkap pengalaman yang relevandengan topik) a. Menjawab salam
b. Menanggapi dan memperhatikan
c. Menunjukkan jari saat dipanggil namanya.
d. Aktif memperhatikan mengungkap pengalaman yang relevan dengan topik 5 55





5 menit
2. Inti a. Menjelaskan materi cara mengenal bakat dibidang akademis
b. Memberikan pertanyaan tentang cara mengenal bakat dibidang akademis a. Memperhatikan penjelasan materi tentang
cara mengenal bakat dibidang akademis
b. Menjawab pertanyaan tentang cara mengenal bakat dibidang akademis 20 menit
3. Penutup a. Mengajak siswa membuat ringkasan materi
b. Memberikan evaluasi lisan
c. Memberikan umpan balik
d. Melakukan tindak lanjut a. Membuat ringkasan materi
b. Memperhatikan dan menanggapi
c. Menerima umpan balik
d. Menerima tindak lanjut 5 Menit

b. Materi Layanan : Terlampir
D. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas
E. Alokasi Waktu :
1. Hari, Tanggal : Rabu , 11 Oktober 2011
2. Waktu : 1 X 10Menit
3. Biaya : Dari administrasi
F. Penyelenggaraan Layanana : Praktikan
G. Pihak- pihak yang disertakan dan peranan masing-masing :
Guru wali kelas sebagai pemberi data kelas
H. Alat dan Perlengkapan yang digunakan :
1. Media Bimbingan : power point tentang cara mengenal bakat dibidang akademis
2. Sumber Materi :
Mulyatiningsih, Rudi. 2004. Bimbingan Pribadi Sosial Belajar dan Karir. Jakarta :Grasindo
I. Rencana Penelian/evaluasi :
1. Penilaian Proses : mengamati dan memperhatikan kesungguhan, keaktifan, dan keantusiasan dalam mengikuti materi melalui pengamatan.
2. Penilaian Hasil :
a. Laiseg : mengevaluasi penguasaan materi melalui tanya jawab.
b. Laijapen : menilai kemampuan siswa dalam mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan diri, serta mampu berupaya tidak merasa rendah diri.
J. Tindak Lanjut : mengkomunikasikan rencana tindak lanjut kepada pihak terkait dan melaksanakan rencana tindak lanjut.
K. Keterkaitan Layanan ini dengan kegiatan pendukung :
Layanan lain : konseling kelompok dan konseling individual bagi siswa yang memerlukan bantuan khusus.




L. Catatan Khusus :
Semarang, 2011

Mengetahui, Mengetahui
Guru Pamong Praktikan



Sudono, S.Pd, Msi Khoerotun Nisa

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR DI SMP

Posted by Rhasif 08.58, under | No comments

A. Judul Materi : Semangat dalam Menghadapi Kegagalan
B. Bidang Bimbingan : Karir
C. Fungsi Layanan : Pemahaman
D. Komponen layanan/ Jenis Layanan : Layanan dasar / layanan informasi
E. Tujuan Layanan : 1. Siswa dapat mengetahui bahwa dalam kehidupannya pasti akan menghadapi kegagalan
2. Siswa dapat mempersiapkan diri apabila dalam kehidupannya kelak khususnya dalam hal karir dapat menghadapai kegagalan dan pantang menyerah tidak putus asa
SATUAN LAYANAN

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR
DI SMP


F. Hasil yang ingin dicapai : Siswa menyadari bahwa dalam setiap pekerjaan atau karir pasti akan menghadapi kesulitan, kegagalan dan hambatan namun dengan kondisi seperti itu siswa akan lebih termotivasi dan tetap bersemangat
G. Metode : Penjelasan, diskusi, tanya jawab
H. Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
I. Sasaran : Kelas VII
J. Alat perlengkapan : Alat tulis, Whiteboard, Boardmarker, powerpoint
K. Referensi : Leonardo al-Ghazi, Iwa Sumpena. 2009. Masalahku Sahabatku. Klaten: Wafa Press
L. Rencana Penilaian : 1. Penilaian Proses : Interaksi ceramah dan tanya jawab
2. Penilaian hasil : pemahaman tentang motivasi bimbingan karir di sekolah
M. Rencana tindak lanjut : Bimbingan kelompok
N. Deskripsi Proses :


PERTEMUAN I PERTEMUAN II ESTIMASI WAKTU
1. Mengkondisikan kelas agar suasana kondusif dan siswa bisa fokus pada materi yang akan disampaikan, yaitu dengan pemberian ice breaking sebentar.
2. Perkenalan diri praktikan pada siswa.
3. Menyampaikan apa tujuan yang diharapkan pada pertemuan ini tentang materi Semangat Menghadapi Kegagalan sesuai dengan tujuan yang tertera di atas. 1. Mengkondisikan kelas agar suasana kondusif dan siswa bisa fokus pada materi yang akan disampaikan
2. Menyampaikan tujuan untuk menindak lanjuti sesi pertama kemarin, yaitu agar siswa dapat mempersiapkan kegagalan dan tahu apa yang harus dilakukan ketika kegagalan itu sedang menimpa dirinya. 10 menit
1. Praktikan menampilkan dan membacakan slide power poin materi yang sudah disiapkan.
2. Setelah itu, siswa ditunjuk secara acak, agar menjawab pertanyaan yang muncul dalam slide, dan siswa yang lain juga disuruh menyiapkan jawaban.
3. Refleksi dari siswa, dengan menunjuk beberapa siswa untuk menceritakan apa maksud yang terkandung dalam cerita tersebut? 1. Praktikan meminta siswa untuk membacakan jawaban dari penugasan dari pertemuan sebelumnya.
2. Semua jawaban/ hasil tugas siswa ditampung dan ditulis di papan tulis.
3. Setelah itu, praktikan menanyakan kembali kepada siswa apa yang harus dilakukan ketika mengalami kegagalan, dan dengan menunjuk jawaban-jawaban yang ada di papan tulis. 20 menit
1. Praktikan menarik kesimpulan dari hasil diskusi dari siswa dan membuat penegasan maksud dari cerita tersebut, tanpa menyalahkan jawaban siswa.
2. Membuka sesi tanya jawab, untuk memberi kesempatan siswa jika ada yang kurang jelas.
3. Penugasan mandiri untuk pertemuan yang akan datang, ”Apa yang akan kamu lakukan jika kamu mengalami kegagalan?” 1. Praktikan membuat ringkasan hasil diskusi dan melengkapi dengan hasil temuan praktikan tentang apa yang seharusnya dilakukan jika mengalami kegagalan.
2. Membuka sesi tanya jawab yang kedua, memberi kesempatan siswa untuk bertanya jika kurang jelas. 10 menit












Semarang, 13 september 2011
Mengetahui,
Dosen Pembimbing, Praktikan,




Rahmania, M.Si Dewa saputra
NIP. 23411 005 NIM. 08104241028












MATERI
Di suatu sore, tampak seorang remaja tengah berada di sebuah taman umum. Dari raut wajahnya tampak kesedihan, kekecewaan, dan frustrasi yang menggantung di sana. Dia berjalan dengan langkah gontai dan kepala tertunduk lesu. Ia lalu duduk di kursi taman dan menghela napas panjang.
Saat itu tiba-tiba pandangan matanya terpaku pada gerakan seekor laba-laba yang sedang membuat sarangnya di atas ranting sebatang pohon dekat tempat dia duduk. Dengan perasaan iseng dan kesal, diambilnya sebatang ranting dan sarang laba-laba itu pun menjadi korban kejengkelan dan keisengannya. Semua dirusak tanpa ampun. Kemudian perhatiannya teralih sementara untuk mengamati reaksi si laba-laba. Dalam hati ia ingin tahu, kira-kira apa yang akan dikerjakan laba-laba setelah saangnya hancur oleh tangan isengnya. Apakah laba-laba akan lari terbirit-birit atau dia akan membuat kembali sarangnya ditempat lain?
Pertanyaan itu tidak membutuhkan waktu yang lama untuk dijawab, karena si laba-laba langsung kembali ke tempatnya semula. Si laba-laba mulai mengulangi kegiatan yang sama. Laba-laba itu merayap, merajut, dan melompoat. Setiap helai benang dipintalnya dari awal, semakin lama semakin lebar, dan hampir menyelesaikan pembuatan sarang barunya.
Setelah menyaksikan usaha si laba-laba yang sibuk bekerja lagi dengan penuh semangat memperbaiki dan membuat sarang baru, kembali ranting pemuda beraksi dengan tujuan menghancurkan sarang tersebut untuk kedua kalinya. Dengan perasaan puas dan ingin tahu, diamati lagi bagaimana reaksi si laba-laba kali ini. Apa gerangan yang akan dikerjakannya setelah sarangnya dirusak orang kedua kalinya?
Ternyata untuk ketiga kalinya si laba-laba mengulangi kegiatannya. Ia kembali memulai dari awal dengan bersemangat. Si laba-laba kembali merayap, merajut, dan melompat dengan setiap helai benang yang dihasilkan dari tubuhnya, memintal membuat sarang yang baru sedikit demi sedikit.
Begitu melihat dan mengamati ulah laba-laba yang tetap membangun sarangnya yang telah hancur untuk ketiga kalinya, saat itulah si remaja menjadi tersadar. Tidak peduli berapa kali sarang laba-laba dirusak dan dihancurkan, sebanyak itulah pula laba-laba membangun sarangnya kembali dengan giat bekerja tanpa mengenal lelah. Semangat binatang kecil ini sungguh luar biasa!
Hal itu menimbulkan perasaan malu pada diri si remaja. Dia teringat pada dirinya yang baru saja mengalami satu kegagalan, tapi sudah putus asa dan lesu. Tapi kini setelah melihat semangat pantang menyerah si laba-laba, dia pun berjanji dalam hati, “Aku tidak pantas mengeluh dan putus asa karena telah mengalami satu kali kegagalan. Aku harus bangkit lagi! Tidak peduli berapa kali kegagalan itu menghampiriku, aku akan terus berjuang dengan lebih giat dan siap mengubah kegagalan menjadi keberhasilan. Seperti semangat laba-laba kecil ini yang membangun sarangnya kembali yang rusak tanpa pernah berputus asa!”
Sumber :
Leonardo al-Ghazi, Iwa Sumpena. 2009. Masalahku Sahabatku. Klaten: Wafa Press
Diposkan oleh PRAKTIKUM BIMBINGAN KARIR